Penugasan Belajar Sejarah Indonesia

Penugasan belajar untuk pembelajaran  dari rumah atau (bdr), kini sudah mulai intensif  diterapkan kembali pada setiap pertemuan tatap muka terbatas di sekolah DKI  termasuk di kelas kami di PKBM Negeri 27.

Karena kompetensi harus terus dipacu dan  dilaksanakan untuk bisa menciptakan suasana merdeka belajar dan juga merdeka mengajar. Maka  terciptalah komunikasi dan intensitanya antara guru dan peserta dengan platform video  penugasan atau dalam bentuk teks dan sebagainya. 

Dalam pembelajaran ini kami ingin memberikan gambaran penugasan kepada peserta didik melalui BDR dengan menggunakan video di mana peserta didik sebelumnya sudah diajarkan bagaimana cerita tentang perjuangan para pahlawan dalam proses menjadikan  Indonesia sebagai mercusuar kedamaian dunia.  Selanjutnya  pada pertemuan kali adalah  untuk mempresentasikan  kompetensi dasar 4 yaitu keterampilan bagaimana mengungkapkan bahwa  Indonesia cinta damai dengan berusaha menjadi bagaian dari upaya perdamaian dunia.

Di sini biasanya saya menggunakan video sederhana tanpa ada pemberian materi tetapi petunjuk  bagaimana dan langkah-langkah apa yang perlu dikerjakannya. 

Pembuatan video sendiri menggunakan layar selfie yang ada di HP atau di aplikasi  dengan tampak wajah. Tujuannya adalah untuk bisa mengenal face to face meskipun dalam bentuk video sekilas. 

Hanya untuk pemanis saja diedit dengan menggunakan aplikasi sederhana misalnya dengan Inshot yang saya pakai. Hal ini khusus untuk pemberian musik ilustrasi dan juga cover depan dan belakang dengan singkat sebetulnya pembuatan video ini tidak perlu lama. 

Di masa pandemi covid 19 di era sekarang ini pembelajaran tidak bisa dilepaskan dari IT juga teknologi informasi. Peserta didik mau tidak mau harus mengikuti arus informasi ini dengan sebaik-baiknya. 

Saya salut dengan peserta didik khususnya anak Paket C ini yang mereka kebanyakan adalah bekerja dan sibuk di rumah tetapi mau dan melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Dengan membaca kemudian mengikuti instruksi gurunya dan juga melaksanakan perintahnya dengan inovasi yang dia buat sendiri baik itu video maupun juga narasi ataupun juga ilustrasi gambar. 

Meskipun gurunya tidak menjelaskan secara detail bagaimana caranya tapi mereka ini tampak merdeka belajarnya,  mereka  benar-benar menikmati dengan begitu banyak resources yang ada di internet yang mereka manfaatkan. 

Contoh sederhana, anak Paket A dan B bahasa Inggrisnya selancar orang asing, padahal tidak pernah belajar khusus. Hal itu karena terbiasa menikmati merdeka belajar yang diatur sendiri melalui YouTube.

Saya sadar sebagai guru tidak bisa semuanya dikuasai tetapi juga saya sadar bahwasanya di era sekarang  ini anak didik itu lebih familiar dengan teknologi dan bahkan boleh jadi lebih pinter dari gurunya dalam hal-hal tertentu. 

Di sinilah perlunya kolaborasi antara peserta didik dan gurunya,  dalam hal ini untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai hari demi hari. 

Demikian gambaran bagaimana saya memberikan penugasan kepada peserta didik paket c jurusan IPS dalam hal mengajar dan juga dalam hal belajar sejarah Indonesia. 

Salam 

M. Kurtubi 

Komentar